Neraca Pembayaran dan Sistem Perdagangan Dalam dan Luar Negeri (Negara Eropa, Amerika, Uni Soviet)

              Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Dua neraca penting dalam neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan antara ekspor dan impor. Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri. Defisit dalam neraca pembayaran berarti antara pembayaran ke luar negeri lebih besar dari pada penerimaan dalam negeri. Salah satu faktor penentu ini adalah ekspor lebih besar dari impor. Pengaliran modal ke luar negeri merupakan faktor lain yang menimbulkan defisit neraca tersebut. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.

Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
  1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
  1. Transaksi kredit yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
  • Produk Domestik Bruto (GDP)
  • Produk Nasional Bruto (GNP)
  • Produk Nasional Neto (NNP)
  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)
  • Pendapatan Perseorangan (PI)
  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
  • Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan
  • Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstratif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
  • Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M).
SISTEM PERDAGANGAN LUAR NEGERI
BELANDA


Belanda yang memiliki penduduk 16 juta, sekitar 800 ribu diantaranya berasal dari Indonesia yang menyukai makanan khas asal Indonesia. Berdasarkan Volume Perdagangan Indonesia- Belanda pada tahun 2008 saat ini sebesar 3,9 milyar dollar AS, yang terdiri dari ekspor Indonesia ke Belanda 2,9 milyar dollar AS dan impor dari Belanda 0,9 milyar dollar AS (surplus 2 milyar dollar AS untuk Indonesia). Komoditi ekspor Indonesia, a.l: tekstil dan produk tekstil, elektronik, karet dan produk karet, sawit, produk hasil hutan, alas kaki, otomotif, udang, kakao, kopi, processed food, fish and fish products, handicrafts, spices. Sedangkan impor dari Belanda, peralatan telekomunikasi,suku cadang mesin, produk hydrocarbon, minyak wangi, bahan plastik, produk susu olahan (keju, yoghurt).
Untuk trend perdagangan Belanda – Indonesia 5 tahun (2004-2008) : + 16,56%. Dengan nilai perdagangan pada tahun 2008 : US$ 4,61 milyar dan Nilai ekspor Belanda ke Indonesia 2008 : US$ 1,09 milyar. Nilai impor Belanda dari Indonesia 2008 : US$ 3,52 milyar. Apabila dilihat dari Neraca perdagangan 2008 : Surplus untuk Indonesia US$ 2,43 milyar. Produk ekspor utama Belanda ke Indonesia : mesin, turbojet, produk-produk kimia, bahan kosmetika .Produk impor utama Belanda dari Indonesia : CPO, timah batangan, kopra, alat transmisi untuk radio-telepon dan radio telegraph, batu bara, mesin pemroses data otomatis, furniture, karet, cocoa butter, ikan dan produk perikanan serta alas kaki. Impor jasa utama Belanda dari Indonesai : pelaut dan perawat. Impor Belanda dari Indonesia 2008 terhadap 2007 : naik 21,99%. Ekspor belanda ke Indonesia 2008 terhadap 2007 : naik 12,45%. Komposisi impor Belanda dari Indonesia 2008 : Migas (0,1%), Non Migas (99,9%)
Grafik Neraca Perdagangan di Belanda



SPANYOL


  1. Total perdagangan Spanyol periode Januari-Maret 2011 tercatat sebesar US$ 164,41 miliar, atau meningkat sebesar 22,88%  dibanding  periode  yang  sama  tahun  2010,  yaitu  senilai  US$ 133,80 miliar.  Total perdagangan Spanyol pada periode Januari-Maret  2011  tersebut,   terdiri  dari  ekspor  sebesar  US$ 72,58 miliar atau meningkat 24,03% dibandingkan periode  yang   sama   tahun   2010,   yang   tercatat   US$ 58,52 miliar,    dan   impornya   mencapai  US$ 91,83 miliar, atau meningkat 21,98% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar US$ 75,28 miliar.
  1. Neraca perdagangan Spanyol  pada  periode  Januari-Maret 2011  tercatat  defisit  sebesar  US$ 19,25 miliar,  atau meningkat sebesar 14,86% dibanding pada periode yang sama tahun 2010, yang mencapai angka sebesar US$ 16,76 miliar.
  1. Negara-negara tujuan utama ekspor Spanyol pada periode Januari-Maret 2011, umumnya kawasan Uni Eropa, yaitu : Perancis sebesar US$ 13,35 miliar, pangsanya 18,39%, dengan kenaikan 13,67%; Jerman sebesar US$ 7,82 milar, pangsanya 10,77% dan  naik  27,36%;   Italia   sebesar  US$ 6,19 miliar,  pangsanya  8,52%  dan  naik  26,61%,  dan  Portugal  sebesar  US$ 5,86 miliar, pangsanya 8,07% dan naik 9,17%. Keempat negara tersebut, kontribusinya terhadap total ekspor Spanyol pada periode ini, sebesar 45,75%. Sementara itu, untuk negara asal impor Spanyol pada periode ini, selain dari kawasan Uni Eropa juga dari 1 negara Asia yaitu : China. Impor Spanyol dari Jerman sebesar US$ 11,39 miliar, pangsanya 12,41%, dengan kenaikan 17,58%; Perancis sebesar US$ 10,91 miliar, pangsanya 11,88% dan naik 18,09%; Italia sebesar US$ 6,45 miliar, pangsanya 7,03% dan naik 22,05%, serta China sebesar US$ 5,54 miliar, pangsanya 6,03% dan naik 14,39%. Keempat negara tersebut, kontribusinya terhadap total impor Spanyol pada periode ini, sebesar 37,35%.
  1. Pada tahun 2010 perekonomian ditargetkan kontraksi sebesar -0,3 persen, dan pada tahun 2011, ekonomi akan pulih dan tumbuh sebesar 1,8 persen, dan 2,7 persen di tahun 2012. Sedangkan tingkat pengangguran ditargetkan pada tahun 2009 akan mencapai 17,9 persen, pada tahun 2010 mencapai 18,9 persen, tahun 2011 sebesar 18,4 persen, dan tahun 2012 akan menurun, hingga mencapai 17,1 persen. Sedangkan defisit anggaran ditargetkan 9,5% dari PDB pada tahun 2009, atau meningkat dari target sebelumnya yang diprediksi 5,8%, pada tahun 2010 defisit akan mencapai 7,9%, 2011 mencapai 5,2%, dan tahun 2012 ditargetkan defisit mencapai 3%.
  1. Perekonomian Spanyol tahun lalu menurun 0,1 persen, dipicu tingginya angka pengangguran, dan melemahnya industri. Spanyol memangkas pengeluarannya sepanjang tahun, untuk mengendalikan defisit publik yang membengkak, dan melawan ancaman krisis utang seperti Irlandia. Perekonomiannya melemah terbukti dari tingkat pengangguran mencapai 20,33 persen. Angka tertinggi dibanding negara lain yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Secara kuartalan, Produk Domestik Bruto (PDB) Spanyol naik tipis 0,2 persen, pada kuartal IV-2010. Namun secara keseluruhan selama satu tahun, PDB Spanyol turun 0,1 persen. Sehingga, Spanyol termasuk tiga negara zona euro yang pertumbuhannya terkontraksi pada 2010, bersama Yunani dan Irlandia. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi negara ini terpuruk ke dalam resesi selama 2008, karena terimbas krisis keuangan global yang diperburuk runtuhnya pasar properti. Pemerintah Spanyol memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 1,3 persen, dan tingkat pengangguran turun menjadi 19,3 persen. Dalam jangka pendek, investor mengkhawatirkan resiko utang di Zona Euro akan semakin tumbuh, yang artinya hal tersebut akan membuat Spanyol terus berutang. Diperkirakan, Spanyol akan mengalami pemulihan yang lambat, serta pengangguran terus bertambah. Krisis Spanyol, dipicu krisis keuangan internasional dan runtuhnya sektor properti, yang mengakibatkan pengangguran melonjak sebesar 21,29 persen, pada kuartal pertama 2011. IMF mencatat, Spanyol berhasil memotong defisit publik tahunan dari 11,1 persen dari produk domestik bruto tahunan (PDB) pada 2009, menjadi 9,2 persen dari PDB pada tahun 2010.IMF memperkirakan pertumbuhan 1,5-2,0 persen dalam jangka menengah, dari Spanyol, sehingga pemerintah harus menetapkan pertumbuhan ekonomi (PDB) sebesar dua persen dari PDB, untuk mensukseskan penghematan sampai dengan 2014. Pemerintah Spanyol saat ini, memberlakukan langkah-langkah untuk memperkuat neraca keuangannya dengan memotong pengeluaran negara, menaikkan usia pensiun, dan menjual aset negara. 
Nilai ekspor Iran ke Afganistan juga meningkat sebesar $ 1.853 milyar dan impor Iran dari negara itu hanya sebesar $ 23 juta.
"Volume ekspor Iran ke Turkmenistan mencapai $ 640 juta, ke Mesir $ 409 juta, dan Azerbaijan $ 377 juta dalam 9 bulan terakhir. Sementara volume impor Iran dari negara-negara tersebut masing-masing sebesar $ 76 juta, $ 6 juta dan $ 18 juta," lapor Kantor Pabean Iran.
Data Bea Cukai Iran juga mengungkapkan bahwa total nilai perdagangan luar negeri Iran mencapai $ 62,5 milyar dalam 9 bulan pertama tahun Iran saat ini.
Nilai barang non minyak, termasuk kondensat gas, yang diekspor Iran dalam waktu tersebut meningkat dan mencapai $ 29,241 milyar.
Sementara Iran mengimpor barang sebesar $ 33,266 milyar dari UEA, China, India, Korea Selatan dan Turki dalam periode tersebut.

Sejauh ini, Iran memiliki transaksi dagang dengan 105 lebih negara-negara di dunia. Awal tahun ini, mantan Menteri Ekonomi Iran, sayyid Hosseini Shamseddin mengatakan bahwa ekspor non minyak Iran tetap meningkat meski negaranya menghadapi sanksi dan pembatasan yang diberlakukan Barat.
"Nilai barang non minyak Iran yang diekspor tahun lalu mencapai $ 4,1 milyar," kata Menteri Perekonomian Iran itu dalam sebuah konferensi tentang kebijakan moneter dalam ekonomi global.
"Volume ekspor Iran ke Turkmenistan mencapai $ 640 juta, ke Mesir $ 409 juta, dan Azerbaijan $ 377 juta dalam 9 bulan terakhir. Sementara volume impor Iran dari negara-negara tersebut masing-masing sebesar $ 76 juta, $ 6 juta dan $ 18 juta," lapor Kantor Pabean Iran.
Data Bea Cukai Iran juga mengungkapkan bahwa total nilai perdagangan luar negeri Iran mencapai $ 62,5 milyar dalam 9 bulan pertama tahun Iran saat ini.
Nilai barang non minyak, termasuk kondensat gas, yang diekspor Iran dalam waktu tersebut meningkat dan mencapai $ 29,241 milyar.
Sementara Iran mengimpor barang sebesar $ 33,266 milyar dari UEA, China, India, Korea Selatan dan Turki dalam periode tersebut.
Sejauh ini, Iran memiliki transaksi dagang dengan 105 lebih negara-negara di dunia. Awal tahun ini, mantan Menteri Ekonomi Iran, sayyid Hosseini Shamseddin mengatakan bahwa ekspor non minyak Iran tetap meningkat meski negaranya menghadapi sanksi dan pembatasan yang diberlakukan Barat.
"Nilai barang non minyak Iran yang diekspor tahun lalu mencapai $ 4,1 milyar," kata Menteri Perekonomian Iran itu dalam sebuah konferensi tentang kebijakan moneter dalam ekonomi global.
Sejauh ini, Iran memiliki transaksi dagang dengan 105 lebih negara-negara di dunia. Awal tahun ini, mantan Menteri Ekonomi Iran, sayyid Hosseini Shamseddin mengatakan bahwa ekspor non minyak Iran tetap meningkat meski negaranya menghadapi sanksi dan pembatasan yang diberlakukan Barat.
"Nilai barang non minyak Iran yang diekspor tahun lalu mencapai $ 4,1 milyar," kata Menteri Perekonomian Iran itu dalam sebuah konferensi tentang kebijakan moneter dalam ekonomi global.
Di bidang  perdagangan Indonesia selalu mencatat surplus perdagangan dalam beberapa tahun  terakhir. Menutup 2010, sekalipun keadaan perekonomian  Mesir  belum pulih sepenuhnya dari  krisis ekonomi global tahun 2008, ekspor Indonesia ke Mesir terus berlangsung dengan  surplus yang cukup signifikan bagi Indonesia dan meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelum­nya. Ber­dasarkan data yang diperoleh dari BPS, total perdagangan non-migas Indonesia dengan Mesir pada tahun 2010 tercatat USD 1,07 miliar dan mengalami kenaikan sebesar 33,3% dibanding dengan periode tahun 2009, yang nilainya mencapai USD 802,56 juta. Meski terjadi Revolusi di Mesir, volume perdagangan Indonesia-Mesir pada periode Januari-Juni 2011 tetap mengalami kenaikan sebanyak 49,51% dan mencapai USD 725,59 juta berbanding periode Januari-Maret 2010 yang mencapai USD 489,30 juta.
Beberapa produk Indonesia yang unggul di Mesir, antara lain produk pertanian dan olahan (kelapa, teh, kopi, tembakau, kayu manis, gula, CPO, gandum), produk buah-buahan dan buah-buahan olahan (nanas, jeruk), kertas dan alat tulis, plastik dan bahan baku plastik, yarn, katun dan pakaian jadi, ban, alat rumah tangga, furniture dari kayu dan rotan. Sebaliknya komoditi ekspor Mesir ke Indonesia antara lain fosfat, kapas, buah-buahan (terutama jeruk dan kurma) serta kristal.
Ukraina merupakan negeri bekas pecahan Uni Sovyet yang cukup maju. Director General for Investment Innovation Activity and Development of State-private Partnership, Viktor Mykolayovyc, dari Kementerian Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Ukraina mengatakan saat ini negerinya termasuk ke dalam 100 negara dengan peringkat tertinggi dalam " doing business."
Meski pertumbuhan ekonomi negara tersebut turun menjadi 0,2 persen tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,2 persen, pendapatan per kapita negeri itu jauh di atas Indonesia, yaitu mencapai 7.600 dolar AS per tahun. "Kami berharap ada peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Indonesia," ujar Viktor pada pertemuan bilateral dengan pejabat Indonesia yang dipimpin Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami dan Dubes RI untuk Ukraina Niniek Kun Naryatie.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, dalam lima tahun terakhir (2008-2012) neraca perdagangan kedua negara terus mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar 3,79 persen. Pada 2012 total nilai ekpor Indonesia ke Ukraina mencapai 548,9 juta dolar AS, defisit dibandingkan impor dari Ukraina yang mencapai 774 juta dolar AS.
Sebagian besar, menurut Gusmardi, impor Indonesia dari Ukraina adalah semi produk antara lain besi dan baja, gandum, meslin, amonium sulfat, urea, dan molases. Sedangkan ekspor Indonesia ke negara itu didominasi minyak sawit mentah (CPO).
Neraca Perdagangan Ukraina 2006-2014

Neraca perdagangan Rusia 2008-2014

Komponen Neraca Pembayaran
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.
Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut :
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

Neraca Pembayaran Di Belanda





B.    Perkembangan perdagangan bilateral Spanyol dengan Indonesia
1.      Pada periode Januari-Maret 2011, total perdagangan Spanyol dengan Indonesia tercatat senilai US$ 937,02 juta, meningkat sebesar 85,58% dibandingkan dengan total perdagangan periode yang sama tahun 2010, dengan nilai US$ 504,91 juta. Realisasi   total perdagangan tersebut terdiri dari perdagangan ekspor senilai US$ 90,51 juta, dan impor sebesar US$ 846,51 juta. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, masing-masing mengalami kenaikan untuk ekspor sebesar 11,97%, dan untuk impor naik sebesar 99,61 %.
2.      Ekspor Spanyol ke Indonesia pada periode Januari-Maret 2011, terdiri dari beberapa produk utama diantaranya, meliputi Produk Kimia; Cotton; Mesin-mesin; Kertas untuk Rokok; Produk Kertas; Garment (pakaian jadi),  dan lain sebagainya.
·         Ekspor Produk Kimia (HS 3207) meningkat 79,65%, dari € 2,73 juta menjadi € 4,90 juta; dan
·         Kertas untuk Rokok (HS 4813) meningkat 33,09%, dari € 3,08 juta menjadi € 4,10 juta. Dll .
3.      Sedangkan, impor Spanyol dari Indonesia pada periode Januari-Maret 2011, terdiri dari Produk Tembaga; Palm Oil; Produk Kimia; Karet Alam; Batubara; Timah; Kopra; Garment (pakaian jadi), dan lain sebagainya.
·         Impor Produk Tembaga (HS 2603) meningkat 295,21%, dari € 81,14 juta menjadi € 320,69 juta;
·         impor Palm Oil (HS 1511) meningkat 11,86%, dari € 92,66 juta menjadi € 103,65 juta;
·         impor Karet Alam (HS 4001) meningkat 206,87%, dari € 21,62 juta menjadi € 66,36 juta; dan
·         Produk Kimia (HS 3824) meningkat 190,99%, dari € 20,28 juta menjadi € 59,01 juta. Dll.
Sedangkan, yang mengalami penurunan nilai impor dari Spanyol,pada periode ini antara lain :
·         Impor Furniture (HS 9403) turun sebesar 24,92%, dari € 10,94 juta menjadi € 8,21 juta.
4.      Posisi neraca perdagangan Spanyol terhadap Indonesia pada periode Januari-Maret 2011, tercatat defisit bagi Spanyol sebesar US$ 755,99 juta, atau meningkat sebesar 120,25% dibandingkan  periode Januari-Maret tahun 2010, dengan defisit sebesar US$ 343,24 juta.
5.      Hubungan ekonomi Indonesia – Spanyol secara umum berjalan lancar. Upaya-upaya ke arah peningkatan hubungan dan kerjasama semakin terbuka peluangnya, sehubungan dengan keinginan kuat pemerintahan PM Zapatero untuk mengoptimalkan hubungan dengan kawasan Asia Pasifik. PM Zapatero menilai kebijakan pemerintah sebelumnya, melalui Plan Marco Asia Pasifico hasilnya tidak memadai, karena itu pemerintah sosialis, kembali merumuskan kebijakannya terhadap Asia Pasifik melalui Asia Action Plan, yang telah menjadi dasar kebijakan dalam peningkatan hubungan dan kerjasama dengan kawasan Asia.
Di bidang investasi, realisasi investasi Spanyol di Indonesia hingga Desember 2008 mencapai 9 proyek dengan nilai US$ 13,2 juta. Hal ini menjadikan Spanyol menduduki posisi ke-36, dari nilai investasi asing yang masuk ke Indonesia. Untuk tahun 2008, tercatat 6 perkembangan baru investasi Spanyol di Indonesia yaitu: 2 proyek investasi baru yang mendapatkan persetujuan BKPM dengan nilai US$ 0,11 juta, 1 perubahan dan perluasan proyek investasi senilai US$ 0,4 juta dan 3 proyek perubahan penyertaan modal senilai US$ 3,65 juta. Investasi Spanyol di Indonesia, umumnya bergerak di bidang perhotelan (Group Melia yang memiliki 5 cabang di Jakarta, Yogyakarta, Anyer dan dua di Bali), diikuti dengan perusahaan sektor keramik, trading, dan kantor perwakilan perusahaan sektor infrastruktur.

Grafik Neraca Perdagangan di Spanyol 2006 - 2014



AMERIKA SERIKAT

a. BRAZIL


Total perdagangan Brasil pada periode Januari-Nopember 2011 sebesar US$ 441,85 milyar atau mengalami peningkatan 27,26 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, yang tercatat sebesar US$ 347,18 milyar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor periode Januari-Nopember 2011 sebesar US$ 233,91 milyar atau meningkat 29,24% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010  yang tercatat sebesar US$ 181,00 milyar, dan impor periode Januari-Nopember  2011 sebesar US$ 207,94 milyar atau meningkat 25,12% apabila dibandingkan dengan nilai impor periode yang sama tahun 2010, yang tercatat sebesar US$ 166,19 milyar. Pada periode ini,  neraca perdagangan Brazil-Dunia surplus sebesar US$ 25,97 milyar.
Ekspor Brasil ke Indonesia periode Januari-Nopember 2011 sebesar US$ 1.551,32 juta, atau meningkat 6,24% apabila dibandingkan dengan nilai ekspor periode Januari-Nopember 2010, sedangkan impor Brazil dari Indonesia sebesar  US$ 1.800,99 juta, meningkat 31,17% bila dibandingkan dengan periode Januari-Nopember 2010. Sehingga, dalam neraca perdagangan periode Januari-Nopember 2011 ini, Indonesia mencapai surplus sebesar US$ 249,67 juta.
Komoditi ekspor Indonesia ke Brazil pada periode Januari-Nopember 2011 ini, antara lain: Rubber  Granulated atau Compressed dengan nilai sebesar US$ 251,63 juta, meningkat  0,72% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 13,97%;  Technically specified natural rubber (TSNR) dengan nilai sebesar US$ 203,57 juta, meningkat  242,50% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 11,30%;
Kernel Oil lainnya dengan nilai sebesar US$ 164,13 juta, meningkat 81,41% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 9,11%; Palm Oil lainnya dengan nilai sebesar US$ 163,78 juta, meningkat 96,81% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 9,09%; Kandungan Single Yarn dengan nilai sebesar US$ 94,41 juta, meningkat 8,24% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 5,24%; Bahan dengan kandungan 85% atau lebih Nylon atau Poly lainnya dengan nilai sebesar US$ 52,41 juta, meningkat 27,91% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 2,91%.
 Sementara itu, impor Indonesia dari Brasil antara lain: Cane Sugar dengan nilai sebesar US$ 406,97 juta, turun 6,04% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 26,23%; Iron Ores dan produk turunannya, Roasted Iron lainnya dengan nilai sebesar US$ 190,16 juta, meningkat 67,30% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 12,26%; Cotton Not Further Prepared Than Ginned dengan nilai sebesar US$ 171,50 juta, turun 1,68% disbanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 11,05%;
Kandungan < 0,25%, atau lebih Weight Of Carbon dengan nilai sebesar US$ 123,56 juta, turun 25,55% dibanding periode yang  sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 7,96%; Flue cured, Virginia Type dengan nilai sebesar US$ 116,99 juta, meningkat 78,91% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 7,54%;
Soy Cake dan residunya dengan nilai sebesar US$ 106,68 juta, turun 43,89% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 6,88%; Corn In Grains dengan nilai sebesar US$ 53,05 juta, meningkat 1,67% dibanding periode yang sama tahun 2010, dengan pangsa pasar 3,42%.
Importir Brasil memperoleh keuntungan dari pajak insentif melalui kesepakatan yang ditandatangani pemerintah Brasil dengan  negara lain, dan blok ekonomi. Preferensi tarif hanya mencakup pajak impor, dan tidak berlaku untuk bea masuk lainnya yang diberlakukan.
Untuk mengamankan preferensi tarif barang yang diekspor ke Brazil, ada tiga kondisi yang harus dipenuhi, yaitu: 1). adanya hubungan bilateral dan multilateral atau kesepakan/ perjanjian yang harus berlaku, antara negara asal dan Brasil;
2). Produk haruslah yang terdapat dalam kesepakatan yang sudah disetujui bersama-sama, atau perjanjian yang sudah di buat; 3). Produk haruslah memenuhi persyaratan minimum dari tempat asalnya yang sudah ditetapkan dalam kesepakatan atau perjanjian, untuk  menjamin penunjukan sebagai produk yang berasal dari negara pengekspor, untuk menghindari atau karakterisasi sebagai operasi back-to-back.
Impor akan dikenakan biaya, dalam bentuk beberapa jenis pajak dan pembayaran di Brasil, yang biasanya dibayarkan selama proses pemeriksaan bea cukai. Ada tiga jenis pajak untuk sebagian besar biaya Impor : Import Duty (II) /Bea masuk,Industrialized Product Tax (IPI)/ Pajak Produk Industri dan Merchandise and Service Circulation  tax (ICMS) / Barang dagangan dan Pelayanan Sirkulasi Pajak. Selain pajak-pajak tersebut, ada tambahan pajak kecil yang diberlakukan untuk produk impor. Kebanyakan pajak dihitung secara kumulatif.
Grafik Neraca Perdagangan Brazil 2008-2014




b. KANADA


Selama periode Januari-Maret 2013, ekspor Kanada ke Dunia mengalami penurunan
sebesar 0,88%, dari US$ 114,383 miliar pada periode yang sama tahun 2012, menjadi
US$ 113,381 miliar pada tahun 2013. Sedangkan, impor Kanada dari Dunia
penurunannya lebih besar yaitu 1,37% dari US$ 113,580 miliar, menjadi US$ 112,024
miliar. Sehingga, surplus neraca perdagangan Kanada dengan Dunia mengalami
peningkatan sebesar 69,08% dari surplus US$ 0,802 miliar menjadi surplus US$ 1,357
miliar pada periode Januari-Maret 2013.

2. Perkembangan perdagangan luar negeri Kanada dengan negara-negara ASEAN, pada
periode Januari-Maret 2013, dapat digambarkan sebagai berikut :
Nilai ekspor Kanada terbesar adalah ke Indonesia, sebesar US$ 390,88 juta dengan
kenaikan sebesar 2,86% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu,
negara asal impor Kanada terbesar antara lain Thailand, sebesar US$ 635,31 juta,
dengan penurunan sebesar 0,85% dibanding tahun lalu, dan neraca perdagangannya
menunjukkan defisit sebesar US$ 413,48 juta . Impor Kanada dari Malaysia, sebesar
US$ 518,79 juta, dan mengalami penurunan sebesar 4,67% dibanding tahun lalu, dan
neraca perdagangan Kanada dengan Malayasia, mengalami defisit sebesar US$ 319,07
juta.

3. Perkembangan perdagangan luar negeri Kanada dengan Dunia, pada periode Januari-
Maret 2013, dapat digambarkan sebagai berikut : Dari segi ekspor : Negara tujuan
ekspor terbesar adalah Amerika Serikat, dengan nilai ekspor sebesar US$ 85,77 miliar,
dan turun sebesar 0,06% dibanding periode yang sama tahun lalu, dan pangsanya juga
terbesar yaitu : 75,67%. Kemudian, China sebesar US$ 5,03 miliar (naik 16,90%),
dan pangsanya 4,44%. Disusul, Inggris dengan nilai ekspor sebesar US$ 4,53 miliar
(turun 9,72%). Selanjutnya, ekspor ke Jepang sebesar US$ 2,64 miliar meningkat
7,67% dibanding tahun 2012. Dan, ke Meksiko sebesar US$ 1,32 miliar (turun
0,76%).

Dari segi impor : negara asal impor yang terbesar dari Dunia (juga dengan nilai
tertinggi) adalah Amerika Serikat, dengan nilai impor sebesar US$ 233,94 miliar, dan
kenaikannya sangat signifikan yaitu 307,92% dibanding periode yang sama tahun lalu
serta pangsanya juga tertinggi yaitu sebesar 51,83%. Kemudian, China sebesar
US$ 50,74 miliar, meningkat sangat signifikan juga yaitu 342,17% dan pangsanya
sebesar 10,13%. Disusul, Meksiko sebesar US$ 25,53 miliar, dan naik 302,35% serta
pangsanya 5,53%. Demikian juga, impor dari Jepang sebesar US$ 15,03 miliar, naik
274,04% dibanding tahun 2012. Dan, impor dari Jerman sebesar US$ 14,31 miliar
(+317,81%).

TIMUR TENGAH


a. IRAN



Iran mengungkapkan bahwa total nilai perdagangan luar negeri Iran mencapai $ 62,5 milyar dalam 9 bulan pertama tahun Iran saat ini. Iran memiliki perdagangan positif dengan 83 negara di dunia selama 9 bulan pertama tahun Iran (21 Maret-20 Desember 2013), Farsnews melaporkan, Senin (30/12/13).
   Menurut Bea Cukai Iran, mayoritas interaksi dagang Iran dilakukan dengan Irak. Nilai ekspor Iran ke Irak sebesar $ 4.408 milyar sementara nilai impor Iran dari negara itu berjumlah $ 48 juta selama periode tersebut.
Neraca Perdagangan Iran


Neraca Pembayaran Iran

b. MESIR



Di bidang investasi, berdasarkan data General Authority for Investment (GAFI), nilai kumulatif investasi non-migas Indonesia di Mesir pada kurun 1 Januari 1970 – 31 Mei 2006 hanya mencapai US$ 109,31 juta pada 7 sektor industri (tekstil/garmen, makanan, kimia dan teknik) serta 2 sektor jasa (pergudangan dan bahan bangunan). Adapun hingga tahun tahun 2011 nilai investasi Indonesia di Mesir diperkirakan meningkat menjadi sekitar USD 270 juta dengan didirikannya tiga perusahaan joint venture Indonesia di Mesir yaitu Indorama Shebin Co. pada tahun 2007, Pyramid Glass pada tahun 2008, Salim Wazaran Abu Alata (Indomie) pada tahun 2009. Sementara itu investasi Mesir di Indonesia, menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI saat ini tercatat hanya ada 3 investasi dari Mesir di Indonesia, dengan nilai total US$ 450.000. Investor tersebut bergerak di bidang wholesale/distributor export-import dan biro perjalanan. 





UNI SOVIET

a. UKRAINA





b. RUSIA

Total  perdagangan  Rusia  dengan  Dunia  pada  periode  Januari-Maret 2011  sebesar  US$ 146,92 milyar, atau meningkat 14,81% dibandingkan dengan periode yang sama tahun  2010, yang tercatat sebesar US$ 127,97 milyar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Rusia periode  Januari-Maret  2011  sebesar  US$ 89,94 milyar, atau naik 1,81% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, yang tercatat sebesar US$ 88,34 milyar.  Sedangkan,  impor  Rusia  dari  Dunia  sebesar US$ 56,98 milyar, atau meningkat 43,78% apabila dibandingkan dengan nilai impor periode Januari-Maret 2010, sebesar US$ 39,63 milyar. Neraca perdagangan Rusia dengan Dunia periode Januari-Maret 2011, surplus sebesar US$ 32,96 milyar.
2.      Komoditi eskpor utama dari Federasi Rusia ke Dunia dalam periode Januari-Maret 2011, antara lain : Minyak  Petroleum  dan  Minyak  dari  Mineral  mengandung  Bitumen, mentah (HS 2709), dengan nilai ekspor US$ 12.832,7 juta, dan share (pangsanya) sebesar 14,27%. Kemudian, Gas Petroleum dan Gas Hidrokarbon lainnya (HS 2711), dengan nilai ekspor US$ 11.157,7 juta, dan share (pangsanya) sebesar 12,41% Selanjutnya, Minyak Petroleum & minyak dari mineral mengandung Bitumen (HS 2710), dengan nilai sebesar US$ 7.543,1 juta (8,39%). Terakhir, Batubara, briket, ovoid, dst (HS 2701), dengan nilai sebesar US$ 2.053,3 juta (2,28%). Sementara itu, komoditi impor utama Federasi Rusia dari Dunia pada periode Januari-Maret 2011, antara lain : Mobil dan kendaraan bermotor lainnya terutama untuk pengangkutan orang (HS 8703), dengan nilai impor US$ 3.698,0 juta dan share (pangsanya) sebesar 6,49%. Berikutnya, Perangkat Telepon, termasuk Selluler, dst. (HS 8517), dengan nilai sebesar US$ 2.584,9 juta (4,54%). Kemudian, Obat dari produk Campuran atau Tidak,dst. (HS 3004), dengan nilai sebesar US$ 2.371,0 juta (4,16%),  serta   Bagian   dari   Aksesori   Kendaraan   Bermotor   dari   Pos  8701  - 8705  (HS 8708),  dengan  nilai  sebesar  US$ 1.727,8 juta  (3,03%).
3.      Pada periode Januari-Maret 2011 ini, negara-negara mitra dagang utama Rusia (untuk ekspor), antara lain : Belanda; China; Ukraina, dan Italia. Keempat negara, memberi kontribusi sebesar 35,71%, terhadap total nilai ekspor Rusia periode Januari-Maret 2011. Sementara itu, negara-negara mitra dagang utama Rusia (untuk impor), antara lain : China; Jerman dan Ukraina. Ketiga negara, mencatatkan pangsa sebesar 35,30% terhadap total nilai impor Rusia, periode Januari-Maret 2011.

B.           Perkembangan  Perdagangan Bilateral Rusia dengan Indonesia

1.      Total nilai perdagangan Rusia dengan Indonesia pada periode Januari-Maret 2011 sebesar US$ 495,51 juta, atau meningkat signifikan yakni sebesar 71,32% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, sebesar US$ 289,24 juta. Total perdagangan tersebut, terdiri dari nilai ekspor Rusia ke Indonesia pada periode Januari-Maret 2011 sebesar US$ 211,96 juta, atau meningkat tajam sebesar 87,52% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, sebesar US$ 113,03 juta. Sementara itu, nilai Impor Rusia dari Indonesia pada periode Januari-Maret 2011 sebesar US$ 283,55 juta, atau meningkat cukup signifikan yakni sebesar 60,92%  apabila    dibandingkan   dengan   periode   yang   sama   tahun   2010,   yang   tercatat   sebesar   US$ 176,21 juta.
2.      Neraca perdagangan bilateral antara Rusia dengan Indonesia pada periode Januari-Maret 2011 ini, Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$ 71,60 juta, atau meningkat 13,33%  dibanding  surplus   pada   periode   yang   sama   tahun  2010,    yang   tercatat    sebesar   US$ 63,18 juta. Meskipun,  pada  bulan  Maret  2011,  Indonesia  mengalami  defisit  sebesar  US$ 52,91 juta dalam neraca perdagangannya dengan Rusia.
3.      Komoditi utama ekspor Indonesia ke Rusia  antara lain Minyak Kelapa Sawit & Fraksinya (HS 1511) sebesar US$ 66,48 juta, dengan pangsa sebesar 23,45%; Kemudian, Karet Alam (HS 4001) sebesar US$ 25,68 juta  (9,06%);  Alas kaki dengan Sol dari Karet, dsb. (HS 6403)  sebesar US$ 20,34 juta (7,17%); Minyak Kelapa (kopra) (HS 1513) sebesar US$ 19,26 juta (6,79%), dan Aparatus Transmisi untuk Penyiaran Radio (HS 8525) sebesar US$ 7,80 juta (2,75%). 
4.      Komoditi impor utama Indonesia dari Rusia antara lain : Minyak Petroleum & minyak dari mineral mengandung Bitumen (HS 2710) sebesar US$  101,15 juta, dengan  pangsa  sebesar  47,72%; Kemudian, Pupuk Mineral atau Kimia, mengandung Fosfat (HS 3104) sebesar US$  48,74 juta, dengan  pangsa  sebesar  23,00%, dan Minyak Petroleum & Minyak dari Mineral mengandung Bitumen, mentah (HS 2709) sebesar US$ 34,59 juta (16,32%).

C.          Peluang dan Tantangan memasuki pasar Rusia

1.      Dalam Protocol of the Seventh Session of the Indonesian-Russia Joint Commission on Trade Economic and Technical Cooperation, khususnya di bidang Ekonomi dan Perdagangan, disepakati untuk mendorong ekspor produk-produk pertanian Indonesia ke Rusia seperti Crude Palm Oil (CPO); Coconut Oil; Rubber (karet alam); Spices (rempah2); Coffee (kopi); Tea (teh); Cacao (coklat), serta produk2 lainnya seperti Medical Herbs; Makanan Olahan; Produk Ikan; Perhiasan; Alas kaki; Furniture, Tekstil dan Produk2 Tekstil dan juga produk2 lainnya.
2.      Usaha-usaha untuk meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia dengan Federasi Rusia terus dilakukan kedua belah pihak, juga antara lain dengan mengadakan Sidang Komisi Bersama yang telah dilaksanakan di Moscow pada akhir Maret 2011. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula beberapa pengusaha Indonesia, termasuk juga dari KADIN Indonesia.
3.    Untuk lebih mempromosikan produk-produk Indonesia di seluruh wilayah Rusia, serta meningkatkan intensitas hubungan perdagangan, maka telah diprogramkan untuk mengikuti beberapa pameran dagang di berbagai kota di Federasi Rusia, seperti Moskow (Moscow Halal Expo, Gift Expo); Saint Petersburg (Interfood, Peterfood), Kazan (International Halal Expo), dan lainnya. Selain itu, diprogramkan juga menghadiri berbagai pameran dagang seperti Prodexpo (makanan dan minuman); Mosshoes (alas kaki); Tableware Fair; Festival Teh, dan forum pertemuan bisnis lainnya.
4.      Dalam hubungan dagang antara Rusia dengan negara-negara ASEAN, terdapat 3 (tiga) negara ASEAN yang termasuk kelompok 30 Besar nagara-negara asal impor Rusia, yaitu : Thailand (urutan ke-27); Malaysia (urutan ke-28), dan Vietnam (di urutan ke-29). Sementara itu, Indonesia tidak termasuk ke dalam kelompok 30 Besar negara-negara asal impor Rusia pada periode ini.



FOLLOW US @ INSTAGRAM