Mondy



Mondy …..


Periang nan menyebalkan


Ya, dialah tuan dari istanaku


Bahagia namun sederhana


Sederhana namun tinggi nilainya


Ya, dialah cherry dari  kebunku


Pernahkah ada rasa yang semanis ini ?


Pernahkah ada senyum seindah ini ?


Tentu belum.


Ya, dialah penyebabnya.


Perkenalkan, dia Mondy


Pelangi dalam hujanku.


Dan matahari dalam pagiku.


Mengapa Tuhan hanya menciptakan satu ?


Karna hanya ada satu raja dalam satu istana.


Mondy, Sang raja dalam istanaku.


Tidak megah, namun menghangatkan


Tidak elok, namun menyenangkan.


Percayakah, banyak bunga yang menawan


Tapi hanya dia, mawar di tamanku.


Menegur ku tiap pagi dengan kebahagiaan


Tak ingin ku petik


Namun tak akan ku biarkan layu


Si manis nan menjengkelkan


Ya, dia Mondy


Duniaku.

Lagi-Lagi Soal Hati

Ya, kamu Si kecil yang malang
Tetap teduh dibawah rembulan
Meski sadar sedang rapuh karna keadaan
Mengapa damai tidak mengizinkannya tuk terlelap?
Sedangkan terang bulan sudah sampai dipelupuk mata.
Mengapa angin tidak membiarkannya terbang?
Sedangkan daun sudah hinggap ditempat barunya.




Si Kecil yang malang,
Berusaha menopang saat semua berkecambuk
Tidak tahu dimana pelabuhan yang baik untuk berlabuh
Jika matahari mampu menghangatkan,
mengapa harus ada api yang mampu membakar?
Ya, lagi-lagi soal hati.
Si Kecil yang diciptakan Tuhan untuk menemukan patahannya.
Patahan yang mereka lakukan
Tanpa mau mengembalikan patahannya.

Si Kecil yang malang,
Kami tahu kau sakit
Kami tahu kau butuh sandaran
Kamipun tahu kau tidak selalu mampu memaafkan
Tapi Tuhan selalu memberi arti dalam setiap takdir-Nya
Tetaplah menjadi Si Kecil yang berbahagia
Dengan sendirinya, patahan itu pasti utuh kembali.

FOLLOW US @ INSTAGRAM