Manajemen Risiko
Keuangan
1. Pengertian Manajemen Risio Keuangan
Pada era globalisasi terjadi persaingan pada perusahaan, apabila tidak mampu mengelola manajemen risiko keuangan secara baik maka perusahaan dapat mengalami kerugian secara finansial. Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah Resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut (Smith, 1990).
Pada era globalisasi terjadi persaingan pada perusahaan, apabila tidak mampu mengelola manajemen risiko keuangan secara baik maka perusahaan dapat mengalami kerugian secara finansial. Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah Resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut (Smith, 1990).
1.2 Tujuan Manajemen Risiko Keuangan
Tujuan Manajemen Risiko keuangan yang hendak dicapai adalah
mencegah kegagalan perusahaan, mengurangi pengeluaran, menaikkan keuntungan
perusahaan, menekan biaya produksi dan lain sebagainya (Abbas Salim, 2007).
1.2.1 Sasaran Manajemen Risiko adalah
sebagai berikut :
1. Untuk kelangsungan hidup perusahaan (survival).
2. Ketenangan dalam berpikir.
3. Memperkecil biaya (least cost).
4. Menstabilisasi pendapatan
perusahaan.
5. Memperkecil atau meniadakan dalam
berproduksi.
6. Mengembangkan pertumbuhan
perusahaan.
7. Mempunyai tanggung jawab sosial terhadap
karyawan (Abbas salim, 2007)
1.3 Manfaat
Manajemen Risiko Keuangan
Manfaat
manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima)
kategori utama yaitu :
a)
Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
b)
Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
c)
Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
d) Adanya
ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan
terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
e)
Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur
pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara
tidak langsung menolong meningkatkan public image. (Darmawi, 2005)
2. Macam-macam Risiko
Resiko dapat dibedakan dengan berbagai macam
cara. Antara lain :
Menurut
sifatnya resiko dapat dibedakan ke dalam:
a) Resiko yang
tidak disengaja (resiko murni), adalah resiko yang apabila tejadi tentu
menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja; misalnya resiko terjadinya
kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan, pengacauan, dan sebagainya.
b) Resiko yang
disengaja (resiko spekulatif), adalah resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya,
misalnya resiko utang-piutang, perjudian, perdagangan berjangka (hedging), dan
sebagainya.
c) Resiko
fundamental, adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilinpahkan kepada
seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja, tetapi
banyak orang, seperti banjir, angin topan, dan sebagainya.
d) Resiko Khusus,
adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah
iketahui penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil,dan
sebagainya.
e) Resiko dinamis,
adalah resiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan (dinamika)
masyarakat di bidang ekonomi, ilma, resiko u 13 dan teknologi, seperti resiko
keusangan, resiko penerbangan luar angkasa. Kebalikannya disebut resiko statis,
seperti resiko hari tua, resiko kematian dan sebagainya. (Djojosoedarso)
2.1 Upaya
Penanggulangan Risiko
Upaya untuk menanggulangi resiko
harus selalu dilakukan, sehingga kerugian dapat dihindari atau diminimumkan.
Sesuai dengan sifat dan objek yang terkena resiko, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan (perusahaan) untuk meminimumkan resiko kerugian, antara lain :
a) Melakukan pencegahan dan pengurangan terhadap
kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian, misalnya membangun
gedung dengan bahan- bahan yang antiterbakar untuk mencagah bahaya kebakaran,
memagari mesin-mesin untuk menghindari kecelakaan kerja, melakukan pemeliharaan
dan penyimpanan yang baik terhadap bahan dan hasil produksi untuk menghindari
resiko kecurian dan kerusakan, mengadakan pendekatan kemanusiaan untuk mencegah
terjadinya pemogokan, sabotase, dan pengacauan.
b) Melakukan retensi, artinya mentolerir membiarkan
terjadinya kerugian, dan untuk mencegah terganggunya operasi perusahaan akibat
kerugian tersebut disediakan sejumlah dana untuk menanggulanginya (contoh : pos
biaya lain-lain atau tak terduga dalam anggaran perusahaan).
c) Melakukan pengendalian terhadap resiko, contohnya
melakukan hedging (perdagangan berjangka) untuk menanggulangi resiko kelangkaan
dan fluktuasi harga bahan baku/ pembantu yang diperlukan.
d) Mengalihkan memindahkan resiko kepada pihak lain,
yaitu dengan cara mengadakan kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan
asuransi terhadap resiko tertentu, dengan mambayar sejumlah premi asuransi yang
telah ditetapkan, sehingga perusahaan asuransi akan mengganti kerugian bila
betul-betul terjadi kerugian yang sesuai dengan perjanjian. Tugas dari seorang
manajer resiko adalah berkaitan erat dengan upaya memilih dan menentukan
cara-cara/ metode yang paling efisien dalam penaggulangan resiko yang dihadapi
perusahaan (Djojosoedarso, 2003).
3.2 Review Jurnal (Manajemen Risiko
Keuangan)
Nama
Jurnal : Jurnal
Buletin Studi Ekonomi
Volume
/ Halaman : Volume 20 No.
2 / Hal 158-167
Nama
Penulis : I Dewa
Ketut Alit Dramawan
Judul
Jurnal :PENGARUH RISIKO KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN
PENJUALAN PADA PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PROPERTY.
Tanggal
Jurnal :
Agustus 2015
Tujuan
Penelitian : Untuk mengetahui
pengaruh risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan pada profitabilitas dan
nilai perusahaan.
Metode
Penelitian : Path analysis.
Variabel
Penelitian : Risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan
sebagai variabel independen , nilai
perusahaan dan profitabilitas sebagai variabel dependen.
Hasil
Penelitian : Risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan
berpengaruh positif pada profitabilitas, profitabilitas berpengaruh
positif pada nilai perusahaan namun risiko keuangan dan pertumbuhan penjualan
berpengaruh negatif pada nilai perusahaanRisiko keuangan dan pertumbuhan
penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas, profitabilitas
berpengaruh positif pada nilai perusahaan namun risiko keuangan dan pertumbuhan
penjualan berpengaruh negatif pada nilai perusahaan.
Kesimpulan
Penelitian : Berdasarkan pembahasan
diatas dapat diambil beberapa simpulan. Pertama, risiko kuaangan berpengaruh
positif pada profitabilitas perusahaan.
Kedua, pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada profitabilitas.
Keetiga, risiko keuangan berpengaruh negatif tidak pada nilai perusahaan. Keempat,
pertumbuhaan penjualan berpengaruh negative tidak pada nilai perusahaan.
Kelima, profitabbiltas berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
Pendapat
tentang Jurnal : Kita mengetahui bahwa
resiko keuangan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap
profitabilitas dan nilai perusahaan property. Dan sebaiknya variable yang digunakan ditambahkan agar ada perbandingan dari satu rasio ke rasio yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Smith, C.W .,and Wilford,
D.S. (1990), Managing Financial Risk,
Harper Bussiness Books (Grand Rapids)
Abbas Salim, 2007, Asuransi & Manajemen Risiko, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Djojosoedarso, Soeisno, 2003. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
ojs.unud.ac.id/JurnalVol.20.No.2.agustus2015